Sektor pendidikan sesungguhnya merupakan investasi jangka bangsa Indonesia. Sebagai bentuk investasi seharusnya sektor pendidikan dikelola secara benar dan sungguh-sungguh. Dalam kaitan itu, keberadaan dana bukan faktor penentu yang utama. Faktor penentu utama adalah komitmen seluruh pemangku kepentingan (stakeholders) di masyarakat. Agar investasi di sektor pendidikan benar-benar berdampak bagi kemajuan bangsa, pengelolaan yang benar dan komitmen yang kuat perlu dijaga bersama. bagaimana caranya?
1. Setiap keputusan dan perubahan harus didasarkan atas hasil penelitian yang benar dan mendalam, bukan sekedar atas dasar selera sesaat atau ganti menteri ganti kebijakan. Setiap sekolah atau daerah berilah kesempatan yang luas untuk melakukan penelitian menuju perubahan. Hasil penelitian itu selanjutnya dibahas bersama dan kemudian diekspos agar masyarakat mengetahui temuan yang dicapai melalui penelitian itu. Bila ada yang baik semoga menjadi inspirasi untuk mengembangkan di tempatnya masing-masing. Bila ada yang jelek atau gagal, semoga dijadikan pelajaran, untuk tidak diulang di tempat lain.
2. Rencana perubahan uji cobakan secara terbatas sebelum disosialisasikan secara luas. Kesulitan, kemudahan, keberhasilan atau kegagalan kemukakan secara jujur dan terbuka serta apa adanya.
3. Pembaruan-pembaruan lakukan secara bertahap dan konsisten. Bertahap artinya, pembaruan itu lakukan di kelas 1 SD, 1 SMP, dan 1 SMA/SMK. Konsisten artinya, pembaruan itu dilaksanakan secara taat azas dan jangan mudah dibelokkan untuk kepentingan tertentu atau demi mudahnya saja. Sebagai contoh, apabila pendekatan kontekstual telah dipilih sebagai salah satu terobosan, maka semua komponen pembelajaran juga harus bernuansa kontekstual, mulai dari tujuan, bahan, kegiatan dan sampai dengan penilaiannya. Jangan hanya kegiatannya saja yang kontekstual, sementara penilaiannya jauh dari kontekstual.
4. Lakukan semua kegiatan dan laporannya secara jujur. Sebagai contoh, kalau pendekatan kontekstual ternyata tidak cocok untuk diterapkan, nyatakan apa adanya. Jangan ditutup-tutupi karena terlanjur sudah membuang biaya besar.
5. Lakukan evaluasi secara periodik agar kemajuan atau kemunduran dapat diketahui sejak dini. Apabila hal ini dilakukan, pemborosan dapat dicegah.
Tinggalkan Balasan